Baca Aja

gambar by google Hujan mengalirkan cinta dari telaga langit Di antara pelanginya kamu lebih berwarna Rambut legam panjang Bibir merah tanpa pulasan Bola mata coklat berbinar Sungguh kamu adalah indahnya perhiasan Kicauan, desir angin, dan gemericik air adalah lagu cinta tersyahdu Namun, bagaimana kau berlagu dalam bicara membuatku terbuai Aku melayang tanpa pengaman Terbang tanpa pegangan Untukmu aku siap jatuh tanpa alasan Mawar berduri kan kugenggam untuk persembahan Kecubung beracun kan kuhirup agar kamu tersenyum Jadi, kumohon jangan abaikan Karya: Ikra

google image Ada rasa yang tak mampu kulukiskan Manakala, mata bertemu dengan mata Ada debar yang tak mampu kuredam Manakala kulit saling bersentuhan Tentang semua ini aku tak mengerti Banyak kutemui di antara abjad yang kubaca Tapi energiku sirna memahaminya Tentang semua ini aku tak mengerti Mengapa hanya dengan senyummu letihku hilang seketika Bagaimana bisa sebuah jumpa menjadi candu Hingga aku menolak untuk tak ketemu Nonsense ini sungguh kubenci Inikah cinta yang tak terdefinisi? (by: Ikra)

google image   Aku melihatmu malam itu Di trotoar, di bawah lampu jalan Berdiri takut-takut menatapku Tapi jemputanmu tak kunjung datang Lama kita berbincang, kamu lebih banyak diam Tapi, satu yang tak kau temukan Bukti bahwa aku menakutkan Satu purnama berlalu Di trotoar, di bawah lampu jalan kamu selalu menantiku Sapa pertamamu senyum yang paling kutunggu Demi itu aku akan mengalahkan segala waktu Lama kita membuat cerita Purnama-purnama kita kita lewati bersama Malam ini, di antara kelopak mawar kuselepkan cincin Sudikah kamu, bersamaku selamanya? (by: Ikra)

google image   Kita pernah bersapa di atas hati yang kering Hingga hujan haru tumbuhkan rumput, bunga, dan pepohonan Pelangi cinta menghias hari Kita berpeluk dalam nyanyian desir angin yang gemulai Namun, cuaca rasa datang bersama musim Mendung di hatiku tak bersambut terik hatimu Maka halilintar pecah di antaranya Badai menggusur semua yang pernah ada Lumpur tersisa besama luka yang waktu pun tak berjanji menyembuhkannya Hanya kenang tersisa di ingatan Semua telah sirna (by: Ikra)

Hai, sahabat Able... Kali ini B_Able akan membahas sebagaian dari aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yaitu penggunaan huruf kapital.   Huruf kapital sering kali diartikan sebagai huruf besar. Suatu kesalahan penyebutan turun-temurun yang kemudian dimakhlumi sebagian besar golongan. Bahkan, pada akhirnya diamini oleh KBBI dalam bentuk salah satu makna lema huruf kapital itu sendiri. Huruf Kapital sebetulnya lebih menunjukkan penulisan huruf secara khusus karena beberapa kondisi, sedangkan Huruf Besar menunjukkan ukuran besar atau kecil sebuah huruf yang tertulis.  Pada penulisan normal huruf kapital sudah tentu huruf besar sedangkan huruf besar belum tentu huruf kapital. Namun, bisa saja huruf kapital tidak sebesar huruf lainnya jika tulisan tersebut telah dimodifikasi. gambar by google edited Bagaimanapun alasannya, penulisan huruf kapital secara baku harus memenuhi 15 kriteria berikut ini: 1)       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pad